|
|
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
MataPelajaran : Sastra Indonesia
Kelas
/ Program : XII BAHASA
Hari /
tanggal : Sabtu, 17 Maret
2012
Waktu : 120 Menit
PETUNJUK
KHUSUS :
Untuk soal nomor 1 s.d. 40, pilihlah jawaban yang paling
tepat, dengan cara memberi tanda silang pada jawaban A,B,C,D atau E yang anda
anggap paling benar.
1.
Dalam bagian pengantar, Prof.
Bakdi Sumanto dari UGM menyatakan bahwa yang dimaksud penulis dengan teater
tradisional bukanlah teater yang mentradisi, melainkan teater yang dilahirkan
dari upacara-upacara adat. Ini berarti teater tradisional yang disajikan dalam
buku ini terkait erat dengan kepercayaan animistik dan dinamistik. Akan tetapi,
perubahan zaman mempengaruhi pula teater tradisional.
Kalimat
resensi yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...
a.
Buku ini memaparkan wawasan
tentang upaya pengambangan teater tradisional yang diwarnai dengan animistik
dan dinamistik
b.
Pada bagian akhir buku, penulis
berbicara tentang perkembangan teater tradisional Indonesia
c.
Buku ini memberikan gambaran
mengenai berbagai jenis teater tradisional yang ada di Indonesia
d.
Pemberian penghargaan merupakan
upaya untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan memberikan apresiasi
e.
Terbitnya buku ini merupakan
suatu kebetulan yang menguntungkan karena memuat informasi tentang teater
tradisional
Kutipan naskah drama “Bung
Besar”
Karim :“Apakah kau hendak mengatakan bahwa perjuangan revolusi
kemerdekaan itu salah?”
Anwar :“Tidak!”
Karim :”Jadi mengapa kau takut Belanda?”
Anwar :”Banyak alasan yang bisa kususun dan kuberikan kepada siapa
saja. Tapi satu yang terang dan nyata, baiklah kau ketahui bukan bahwa tinggal
di kota dan berpihak pada Belanda itu adalah jalan yang paling aman? Daripada
bergerilya di hutan.”
Karim :”Perbuatan yang enak sekali, bukan? Dan itulah yang disebut
pengkhianat.”
Anwar :”Tapi yang terang semua orang aku yakin, semua orang kepingin
senang. Dan aku mendapatkan kesempatan itu.”
Karim :”Dan sekarang kau bikin pidato seolah-olah ikut berjuang.”
2.
Amanat yang terdapat dalam
kutipan naskah drama tersebut adalah ...
a.
Pertahankan pemahamanmu jika
hal itu memang didasari oleh keyakinan yang benar
b.
Pemahaman tentang sesuatu perlu
diubah jika hal itu tidak sesuai dengan kelaziman
c.
Mempertahankan pendapat harus
dilakukan sampai titik darah penghabisan
d.
Carilah kesenangan meski harus
berhadapan dengan kawan
e.
Jadilah pejuang sejati karena
harus kebahagiaan dan kehormatan adalah ganjarannya
Cermatilah paragraf berikut!
Mereka
terkejut melihat harimau ... melepaskan Pak Balam dari cengkeramannya. Harimau
itu menghilang ke ddalam hutan yang sangat gelap tengah malam itu. Dengan cepat
mereka berlari dan menuju ke tempat pak Balang terbaring. Dalam cahaya
samar-samar dari potongan kayu yang menyala, mereka melihat betapa kaki kiri
Pak Balam lukanya ..., betisnya kena gigitan harimau, daging dan otot betis
koyak hingga kelihatan tulangnya yang putih, dan darah mengalir ...
3.
Kata/frasa yang tepat untuk
melengkapi paragraf di atas adalah ...
a.
sangat besar, besar benar,
teramat banyak
b.
sangat besar, amat parah, amat
banyak
c.
cukup besar, sakit sekali,
bagaikan air
d.
agak besar, dalam sekali, tak
tertahankan
e.
tinggi besar, paling lebar,
seperti air
4.
Dalam hati Guru Isa mengamuk
Topan dan Badai. Siapakah yang
tertangkap. Rakhmat atau Hazil? Mengapa mereka tidak juga memberi kabar
apa-apa padanya? Apakah yang teretangkap itu akan menutup mulutnya? Sudahkah ia
menceritakan semuanya? Aku akan tertangkap! Aku akan tertangkap. Mesti lari!
Jangan pulang lagi, polisi telah menunggu di sana! Lari sekarang juga! Ke mana?
Ya ke mana aku harus lari? Bersembunyi ke rumah kawan? Siapa yang berani
menyembunyikan? Ketika dia tiba di rumah, dia melihat pada Salim kecil yang
sedang bermain-main di halaman, masuk terus ke dalam, dan dengan tidak berkata
sesuatu apa, masuk ke kamar bekerja, dan menutup pintu.
Jalan Tak Ada Ujung, Mochtar Lubis
Nilai
psikologis (kejiwaan) yang tersirat dalam kutipan novel tersebut adalah ...
a.
Kemarahan seseorang kepada
kawan-kawannya yang berkhianat.
b.
Ketakutan seseorang terhadap
polisi setelah kedua temannya tertangkap.
c.
Kecemasan seseorang karena
keselamatannya terancam.
d.
Penantian kabar dari seseorang
yang sangat dikhawatirkannya.
e.
Kebingungan mencari tempat
untuk bersembunyi.
5. KAU
Kau adalah air
Yang tak tergenggam jemari
rinduku
Kau adalah api
Yang sesaat merubuh
Dan seketika lenyap
Dilibas gelombnag
Kau adalh angin
Yang tak kuasa ku dekap
Dalam seribu asa
Kritik
yang dapat ditulis untuk bait puisi di atas adalah ...
a.
Puisi tersebut merupakan
ungkapan kerinduan penulis yang sangat sulit bertemu kekasihnya
b.
puisi tersebut menggunakan rima
bebas dalam menggunakan diksi yang sesuai untuk mengungkapkan perasaan rindu
c.
penulis seharusnya mengganti
kata merubuh dengan kata membara karena untuk melukiskan keadaan api
d.
penulis berusaha mengungkapkan
kerinduan dengan diksi yang menarik dan berhubungan dengna alam
6.
begitulah maka aku pun pernah
jadi buah harap mereka. Buah cakap yang manis didengar dari gadis dan ibu-ibu
di kampung. Tiap kali kalau kebetulan aku lewat di muka rumah mereka, dari
celah-celah kerai menjeling beberapa mata jelita. Dan tak jarang aku dapat
gangguan ibu-ibu yang suka menyindir. Tapi aku masih terlalu muda, tak mungkin
sanggup memikirkan hal-hal yang sulit itu. Lagi pula ayahku (penonton serikat
Islamnya Tjokro Aminoto yang tergolong progresif) tak suka pada fiil macam itu.
Kalimat
kritik yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah ...
a.
cerpen sulit dipahamai karena
bahasanya berbelit-belit dan mementingkan keindahan
b.
penyajian konflik dalam cerita
dilakukan secara tersirat, yaitu melalui pikiran-pikiran tokoh
c.
cerpen itu kurang menarik
karena menggunkan “akuan” yang jarang ditemukan dalam cerita lain
d.
cerpen tersebut sulit dipahami
karena memakai kata progresif dan banyak kata asing lainnya
e.
latar yang tidak jelas membuat
cerpen tersebut tidak menarik si pembaca dan tidak bermakna
7.
Timbul niat jahat dalam hati
nahkoda untuk memilih Putri Cahaya Kairani serta harta benda Marakarma
ditolaknya ke dalam laut. Seekor ikan nun menaruh kasihan pada Marakarma dan
membawanya ke Negeri Palinggan Cahaya di mana kapal itu singgah. Marakarma
dipelihara Nenek Kebayan. Dari Nenek Kebayan, tahulah Marakarma bahwa Putri
Mayang mengurai adalah saudara perempuannya. Dengan mengubah bunga, Marakarma
dapat berhubungan dengan istrinya Putri Cahaya Kairani. Putri Cahaya Kairani
datang ke istana dan menceritakan segalanya. Nahkoda kapal lalu ditangkap dan
dihukum pancung. Maka, semua orang bersuka cita.
Hikayat
Marakarma
a.
kebahagiaan Marakarma bertemu
kembali dengan istrinya
b.
kisah sedih seorang istri yang
dipersunting seorang nahkoda
c.
pertemuan seorang nenek dengan Putri Cahaya Kairani
d.
kematian seorang nahkoda karena
perilaku kejinya
e.
kisah seekor ikan menolong
putri raja Negeri Palinggan
Kutipan
1
Cerpen karya Liana
Yusoli Ibadiyah ini mempunyai judul yang menarik, yakni Kidung Kebekuan. Kidung
bisa diartikan lagu atau nyanyian, sedangkan kebekuan merupakan, metafora dari
rasa dingin, sunyi, sepi. Kesan pertama yang muncul dari cerpen ini memang
berangkat dari judulnya. Kidung Kebekuan dapat saya interpretasikan sebagai
kisah yang diselimuti kesepian. Cerpen merupakan sebuah bentuk yang utuh yang didukung unsur-unsur di dalamnya.
Salah satunya adalah unsur imajinatif. Kidung Kebekuan merupakan cerita realis imajinatif
yang berangkat dari sebuah kisah nyata dari seorang sahabat pengarang.
Kutipan 2
Cerpen karya Liana
Yusolia Ibadiyah ini banyak diselimuti kesedihan. Keseluruhan cerpen ini baik
menyangkut tema, maupun amanat merupakan refleksi dari realitas sosial yang
sering dijumpai dalam masyarakat sehingga membuat pembacanya lebih peka
terhadap realitas kehidupan. Cerpen ini menceritakan kemelut batin yang dialami
tokoh aku. Pergulatan atau konflik batin dalam cerpen ini sangat kental.
Konflik batin dirasakan oleh tokoh aku
yang digunjingkan sebagai pembuat aib keluarga narasi pada cerpen ini
membuat pembaca mengikuti alur demi alur dengan konflik yang ada. Gaya
penceritaan yang halus, bahasa cukup sederhana sehingga langsung dapat dicerna
dan dinikmati oleh pembaca.
8.
Resensi disertai alasan yang
tepat pada kutipan di atas adalah ...
a.
kutipan 1 karena berisi judul,
penjelasan tentang pengertian cerpen dan asal terciptanya kisah yang diangkat
ke dalam cerpen
b.
kutipan 1 karena isi mencakup
judul, tema, kilasan isi cerpen, penggunaan bahasa, dan mengungkapkan
keunggulan cerpen
c.
kutipan 2 karena isi mencakup
judul dan pengarang, tema, kilasan isi cerpen, penggunaan bahasa dan
mengungkapkan keunggulan cerpen
d.
kutipan 2 karena berisi
penjelasan tentang cerpen dan asal terciptanya kisah yang diangkat ke dalam
cerpen
e.
kutipan 1 karena berisi
penjelasan tentang judul dan asal terciptanya kisah yang diangkat ke dalam
cerpen dan keunggulan cerpen
9.
Dalam nyanyi sunyi dari
Indagiri, tema cerita terlihat kompleks. Novel ini menceritakan seorang lelaki
bernama Kalid Ahmadsyah yang menyimpan api dendam terhadap Dedi Chandra (DC),
taipan dalang kerusakan huutan. Kalid yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini
dilukiskan Hary sebagai seorang pemuda
suku asli yang tinggal di pedalaman. Alam telah membentuk Kalid sebagai seorang
jantan yang tidak pernah menyerah menghadapi prahara kehidupan. Seorang sarjana
hukum akhirnya menjadi korban ketidak adilan. Hary juga menakdirkan Kalid
sebagai lelaki yang pernah “mati” di akhir cerita.
Dikutip dari :”Nyanyian Dendam dan Asmara yang
Memabukkan”,oleh M. Badri
Kalimat esai yang sesuai dengan isi kutipan
tersebut adalah ...
a.
Pembentukan watak tokoh dalam
penyajian cerita tidak mudah diterka karena diungkapkan secara kompleks.
b.
Keberanian penulis dalam
mengambil latar cerita di pedalaman merupakan sesuatu yang jarang digunakan
oleh penulis novel lainnya.
c.
Kemenarikan cerita ini terletak
pada tema cerita yang terlihat kompleks yang diungkapkan melalui tokoh Kalid
Ahmadsyah.
d.
Pelukisan konflik antara Kalid Ahmadsyah
yang menyimpan api dendam dengan Dedi Chandra terasa biasa saja.
e.
Sebagai seorang penulis Hary
yang tidak pernah menyerah dalam melukiskan prahara kehidupan manusia.
Cermati
kutipan sastra melayu klasik berikut!
10. Syahdan,
sekali peristiwa, Zenggi pencuri berkata kepada istri dan anaknya ia hendak
pergi barang dua tiga hari lamanya, akan menyelesaikan barang suatu perkara.
Maka tuan putri pun duduk bersama-sama dengan anak bini Zenggi pencuri ini,
maka didengarnya oleh putri perkataan itu, lalu berpikirlah di dalam hatinya,
demikian, "Jikalau aku ini hendak lepas dari pada tawanan ini, sekaranglah
waktunya yang baik akan berikhtiar."
Setelah sudah sehari lamany Zenggi itu meninggalkan rumahnya, dan pada masa segala di rumah itu tidur sekakiannya, mak putri itu pun masuklah ke dalam tempat Zenggi itu menyimpan segala barang curiannya. Dalam antara harta benda itu adalah banyak pakaian yang indah-indah, maka dipilihlah seluar dan baju yang padan akan dipakainya cara laki-laki. Setelah itu berpakailah Putri Johar Manikam cara laki-laki, dan lagi rambutnya dikeratnya sejejak bahu. Maka tuan Putri Johar Manikam itu, bertambah-tambahlah eloknya, gilang-gemilang, dan lagi sangat berubah rupanya sehingga tiada gemilang, dan lagi sangat berubah rupanya sehingga tiada dikenal orang bahwa ia itu Putri Johar Manikam adanya.
Setelah sudah siap, mak putri itu pun turunlah dari rumah Zenggi pencuri itu. Lalu pergi ke kandang kuda, diambilnya kuda yang dicuri oleh Zenggi itu apabila sudah dikenakannya pelana dan kekang dan kelengkapan yang lainnya, maka naiklah tuan Putri ke atas kuda itu lalu dipacunya. Maka berjalankah menuju matahari mati, seraya minta doa dan menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahu Wataala.
Setelah sudah sehari lamany Zenggi itu meninggalkan rumahnya, dan pada masa segala di rumah itu tidur sekakiannya, mak putri itu pun masuklah ke dalam tempat Zenggi itu menyimpan segala barang curiannya. Dalam antara harta benda itu adalah banyak pakaian yang indah-indah, maka dipilihlah seluar dan baju yang padan akan dipakainya cara laki-laki. Setelah itu berpakailah Putri Johar Manikam cara laki-laki, dan lagi rambutnya dikeratnya sejejak bahu. Maka tuan Putri Johar Manikam itu, bertambah-tambahlah eloknya, gilang-gemilang, dan lagi sangat berubah rupanya sehingga tiada gemilang, dan lagi sangat berubah rupanya sehingga tiada dikenal orang bahwa ia itu Putri Johar Manikam adanya.
Setelah sudah siap, mak putri itu pun turunlah dari rumah Zenggi pencuri itu. Lalu pergi ke kandang kuda, diambilnya kuda yang dicuri oleh Zenggi itu apabila sudah dikenakannya pelana dan kekang dan kelengkapan yang lainnya, maka naiklah tuan Putri ke atas kuda itu lalu dipacunya. Maka berjalankah menuju matahari mati, seraya minta doa dan menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahu Wataala.
Hikayat
Johar Manikam
Karakter tokoh Putri
Johar Manikam pada penggalan hikayat di atas adalah ....
a.
penakut dan pemalu
b.
pemberani dan tegar
c.
pemberani dan cerdas
d.
keras kepala dan pendendam
e.
pendiam dan penyabar
11.
Perhatikan kutipan esai di
bawah ini !
Dalam kebingungan terhadap perpuisian kita, pernah
mahasiswa bertanya,”Lantas apa puisi itu?”saya bilang yang diniatkan
penciptanya sebagai puisi, itulah puisi. Dalam puisi mutakhir, kita sampai pada
tahap bahwa apa yang diniatkan si pencipta sebagai puisi itu adalah puisi ...
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan esai
di atas adalah ...
a.
puisi samapai pada kebebasannya
yang mutlak
b.
seseorang bisa membuat puisis
bila mau berusaha
c.
penciptaan puisi sampai pada
suatu permainaan yang intens
d.
kita sampai pada tahap puisi
adalah niat si penciptanya
e.
itulah definisi dari puisi
12.
–
-
-
-
Maksud larik-larik dalam puisi di atas adalah
...
a.
masa muda masa untuk berjuang
b.
masa muda masa untuk bercinta
c.
masa muda masa berfoya-foya
d.
masa muda harus bergembira
e.
masa muda penuh cita-cita
13. Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Aku hilang bentuk
Remuk
Maksud penyair pada puisi di
atas adalah ....
a.
penyair sakit parah
b.
penyair akan meninggalkan dunia
c.
penyair kehilangan arah
d.
penyair putus asa
e.
penyair merasa berdosa pada
Tuhan
14. Gerak rampak bak irama gendang
Membanting kaki kanan dan kiri
Irama musik mendentang-dentang
Keindahan dan kerancakan sebuah tari
Penggalan puisi tersebut menggunakan gaya ....
Membanting kaki kanan dan kiri
Irama musik mendentang-dentang
Keindahan dan kerancakan sebuah tari
Penggalan puisi tersebut menggunakan gaya ....
a.
litotes
b.
hiperbola
c.
personifikasi
d.
metonimia
e.
ironi
Saya
tak mengerti
Tentang kematian
Tetapi mengerti sekali tentang diri
Tak mengenal benar akan kelahiran
Tapi sadar akan cinta
Tentang kematian
Tetapi mengerti sekali tentang diri
Tak mengenal benar akan kelahiran
Tapi sadar akan cinta
15. Maksud
puisi tersebut adalah ....
a.
kehadiran diri dan cinta lebih
penting daripada kelahiran dan kematian
b.
mati atau hidup tak perlu
dirisaukan
c.
tak perlu memikirkan kelahiran
atau kematian kita
d.
kesadaran akan cinta harus
dipupuk sejak lahir sebelum kematian datang
e.
kelahiran dan kematian perlu
lebih dipikirkan daripada kehadiran diri dan cinta
16. Makna
lambang kata “Tak mengenal” dalam puisi di atas adalah ...
a.
tidak ingin mengingat
b.
tidak ingin mengetahui
c.
tidak ingin memahami
d.
tidak ingin melupakan
e.
tidak ingin diketahui
17. Amanat
puisi di atas adalah ...
a.
Janganlah menyerah menghadapi
hidup sebelum mati
b.
Isilah hidupmu dengan mengenali
diri sendiri dan penuh cinta
c.
Cintailah diri sendiri sebelum
cinta itu mati
d.
Kenalilah hidup dari matimu
e.
Tidak mengerti kematian atau
pun mengenal kelahiran itu hal biasa
18. Cermati
kutipan cerpen berikut!
“Aku
harap, lusa nanti, Wiranti sempat datang dari Semarang. Aku ingin sekali ia
melihat upacara tumpengan kita,”sambung Paman Kanjeng.
“Ya.
saya juga kangen sekali. Waktu kecil dulu, kami main petak umpet dan lari-lari
di rumah ini,”kata Sawitri mengenang sesuatu yang indah dan kini hilang.
“Ya,
sekarang hidupnya bahagia sekali.”Paman Kanjeng menutup pembicaraan dengan
memberi isyarat bahwa ia sudah mengantuk dan ingin dibiarkan sendirian. Tatkala
Sawitri berdiri untuk mematikan lampu besar dan menyalakan lampu kecil, di luar
terdengar derum mobil.
Sumber:”Tumpeng”,Bakdi Soemanto
Sudut
pandang yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah ...
a.
orang pertama pelaku utama
b.
orang pertama pelaku sampingan
c.
orang ketiga pelaku utama
d.
orang ketiga pelaku sampingan
e.
orang ketiga serba tahu
Buah Rindu 2
Datanglah engkau wahai maut
...
Engkau lagi tempatku berpaut
Di waktu ini gelap gulita.
Kicau murai tiada merdu
Pada beta bujang Melayu
Himbau pungguk tiada ...
Dalam telingaku seperti dahulu.
Tuan ayuhai mega berarak
Yang meliputi dewangga ...
...
Engkau lagi tempatku berpaut
Di waktu ini gelap gulita.
Kicau murai tiada merdu
Pada beta bujang Melayu
Himbau pungguk tiada ...
Dalam telingaku seperti dahulu.
Tuan ayuhai mega berarak
Yang meliputi dewangga ...
Berhentilah tuan di atas
teratak
Anak Langkat musyafir lata.
Anak Langkat musyafir lata.
19.
Kalimat bermajas yang
melengkapi kutipan puisi di atas adalah ...
a.
Aku sudah ingin
mengikutimu
b.
Aku sudah lelah
c.
Lepaskan aku dari
nestapa
d.
Lelah setiap pagi
mengharapmu
e.
Diamanakah engkau wahai
maut
20. Kata-kata yang tepat untuk melengkapi larik kedua bait ketiga agar memiliki
rima sama dengan larik sesudahnya adalah
...
a.
nelangsa, agung
b.
merindu, raya
c.
nelangsa, raya
d.
merindu, agung
e.
merindu, akbar
Cermatilah kutipan berikut !
“Istri Masri anakku.
Juga anakmu,”kata perempuan ketus.
“Iyah,” kata laki-laki
itu terpekik dalam suaranya yang parau. Dan tiba-tiba tubuhnya gemetar,
kemudian layu terkulai ia di sandaran kursi. Tak dapat ia berkata sepatah pun
lagi. Pikiran dan perasaannya menampak bayangan kacau yang bertelau-telau tiada
berbentuk apa pun. Memenuhi segala ruang. Lama sekali begitu. Dan ketika ia
sadar pada dirinya lagi, ia tak berani menyalangkan matanya untuk melihat
kenyataan di sekitarnya. Ia mau mencoba berpikir dan menimbang-nimbang segala
yang terjadi dan teralami oleh dirinya sendiri.
“Pahit kau menerima
kenyataan ini? Demikian juga aku. Ketika aku tahu mereka bersaudara kandung,
sejak itu sampai sekarang, aku sediakan diriku dipukuli kutukan. Rela aku
menderita segala dosa-dosa ini, asal mereka tetap bahagia.” Suara Iyah memasuki
rumpun telinga laki-laki yang tersandar nanar di kursi.
“Mengapa tak kaukatakan?”
“Mengapa tak kaukatakan?”
“Mengapa aku katakan?”
Dan laki-laki tua itu
membukakan matanya dan bertanya lagi. “Bukankah itu dosa?”
“Benar. Bagi siapa yang tahu?”
“Karena itu kaubiarkan mereka tak tahu?”
Datang dan Perginya : A.A. Navis
“Benar. Bagi siapa yang tahu?”
“Karena itu kaubiarkan mereka tak tahu?”
Datang dan Perginya : A.A. Navis
21. Kutipan tersebut
menggambarkan konflik…
a. anak-anak Masri
b. Masri dengan
Arni
c. Istri Masri
dengan ayahnya
d. Iyah dengan
suaminya
e. Masri dengan
istrinya
22. Penyebab konflik
dalam kutipan tersebut adalah…
a. seorang ayah
yang menyesali perbuatannya
b. orang tua yang
membiarkan anaknya berdosa
c. ketakutan
seorang ayah terhadap kehidupan anaknya
d. seorang suami
yang memarahi istrinya
e. seorang ibu yang
membiarkan pernikahan sekandung
23. Watak tokoh
“Iyah” dalam kutipan cerpen tersebut adalah…
a. masa bodoh
b. teguh pendirian
c. sangat sabar
d. penurut kata
hati
e. keras kepala
24. Pendeskripsian
watak yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah…
a. gambaran fisik
tokoh
b. melalui dialog
antar tokoh
c. secara langsung
oleh pengarang
d. tanggapan tokoh
lain terhadap tokoh
e. melalui
pikiran-pikiran tokoh
Cermatilah
kutipan novel berikut dengan seksama !
Kata-kata Bapak tersebut agak menakjubkan saya.
Dulu saya mengira ia ingin betul melepas saya dari dunia petani pedesaan. Ingin
melihat saya mulai dengan babakan baru sebagai pemula keluarga besar priyayi.
Sekarang kenapa tiba-tiba ia berbicara tentang kacang yang tidak akan lupa
dengan lanjaran-nya. Mungkinkah itu karena orang-tua saya mulai merasa tua
sehingga ada semacam ketakutan akan kehilangan saya, anak tunggalnya. Akan saya
sendiri memang sudah menetapkan bahkan sudah sadar betul akan panggilan untuk
menjadi pemula keluarga priyayi tersebut. Saya memang semakin menyadari bahwa
dunia pertanian bukanlah dunia saya. Sejak kecilpun orang-tua saya sudah
mendidik saya untuk tidak terlalu akrab dan membiarkan saya bergelut serta
bergelimang dengan kehidupan sawah. Meskipun itu tidak berarti bahwa sawah
adalah dunia yang amat asing bagi saya. Saya cukup akrab dengan sawah, dengan
kehidupan penggembala, dengan kenakalan anak-anak petani desa. Tetapi, adalah
embah dan orang-tua saya sendiri yang selalu menanamkan semangat untuk pada
suatu ketika masuk dalam dunia priyayi. Dan saya menerima dan menyerap
penanaman kesadaran tersebut.
Para
Priyayi : Umar Kayam
25. Peribahasa yang
sesuai dengan kalimat yang tercetak miring dalam novel di atas adalah…
a. tong kosong
nyaring bunyinya
b. air jatuh ke
pelimbahannya juga
c. besar pasak dari
pada tiang
d. seperti telur di
ujung tanduk
e. seperti air
dengan minyak
26. Amanat yang
terkandung dalam kutipan di atas adalah…
a. orang tua yang
takut kehilangan anaknya
b. janganlah kita
lupa dengan asal-usul keluarga
c. orang tua yang
mendidik anaknya menjadi petani
d. jauhilah
bergelimang dengan kehidupan kaum petani
e. orang tua
menanamkan semangat untuk menjadi priyayi
27. Nilai budaya
yang terkandung dalam kutipan di atas tentang….
a. menjauhi
kehidupan pengembala
b. mendidik anaknya
manjadi priyayi
c. menyadari bahwa
dunia pertanian bukan dunianya
d. memilih
pekerjaan menjadi pegawai gupermen
e. memasuki
kehidupan dunia petani desa
Puisi berikut
untuk menjawab soal nomor 28, 29 dan 30
Cermatilah
kutipan puisi terjemahan berikut!
Dendang Asmara
Hermann Hesse
Aku rusa dan kaulah kijang,
Burunglah engkau dan aku pohonan,
Mentarilah engkau dan aku salju
Engkaulah siang, dan impian aku
Di malam hari dari mulutku yang nyenyak
Terbanglah burung ke emasan kepadamu,
Lantang suaranya, warna-warni sayapnya,
Berdendanglah dia untukm u lagu asmara,
Berdendanglah dia untukmu lagu tentang diriku,
Terj. Ramadhan K.H.
Hermann Hesse
Aku rusa dan kaulah kijang,
Burunglah engkau dan aku pohonan,
Mentarilah engkau dan aku salju
Engkaulah siang, dan impian aku
Di malam hari dari mulutku yang nyenyak
Terbanglah burung ke emasan kepadamu,
Lantang suaranya, warna-warni sayapnya,
Berdendanglah dia untukm u lagu asmara,
Berdendanglah dia untukmu lagu tentang diriku,
Terj. Ramadhan K.H.
28. Pencitraan puisi
tersebut adalah…
a. penglihatan
b. pendengaran
c. pemikiran
d. penciuman
e. perasaan
29. Isi puisi
tersebut adalah…
a. jatuh cinta
seperti sepasang rusa
b. jatuh cinta
menyebabkan seseorang berkhayal
c. semua menjadi
warna-warni
d. jatuh cinta
seperti burung keemasan
e. semua menjadi
indah tatkala jatuh cinta
30. Sikap penyair
terhadap objek puisi tersebut adalah…
a. optimis
b. pesimis
c. apis
d. empati
e. simpati
31. Seonggok jagung di kamar dan seorang
pemuda tamat SLA. Tak ada uang
tak bisa menjadi mahasiswa.
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya
Ia memandang jagung itu dan ia melihat
Dirinya terlunta-lunta……
Sajak Seonggok Jagung oleh WS. Rendra
pemuda tamat SLA. Tak ada uang
tak bisa menjadi mahasiswa.
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya
Ia memandang jagung itu dan ia melihat
Dirinya terlunta-lunta……
Sajak Seonggok Jagung oleh WS. Rendra
Unsur ekstrinsik
yang menonjol pada puisi tersebut adalah…
a.
politik
b.
budaya
c.
moral
d.
agama
e.
sosial
32. Kepada peminta-minta
Baik baik aku akan menghadap Dia
Di jauhkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darah kau jadi beku
Chairil Anwar
Baik baik aku akan menghadap Dia
Di jauhkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darah kau jadi beku
Chairil Anwar
Karya Sastra tesebut termasuk
periode…
a.
20
b.
30
c.
45
d.
66
e.
70
Cermatilah kutipan drama
berikut !
Pak Hamid : Jangan
berlagak bodoh! Siapa lagi kalau bukan kamu yang mengambilnya? Ayo, Joko, kamu
sembunyikan di mana, heh?
Joko : (semakin
bingung dan takut)
Pak Hamid : Dasar maling!
Baru beberapa lama sudah kambuh lagi, ya?
Joko : (meringkuk
diam)
Pak Hamid : (semakin
keras suaranya) Joko! Kamu kembalikan uang itu atau tidak?
Mau insyaf atau tidak? Apa mau kupanggilkan orang sekampung untuk memukulimu, heh? Kamu mau dipukuli seperti dulu lagi? Ayo. Mana?
Mau insyaf atau tidak? Apa mau kupanggilkan orang sekampung untuk memukulimu, heh? Kamu mau dipukuli seperti dulu lagi? Ayo. Mana?
Pak RT :Pak Hamid,
pegang dia!
Joko : Tapi, Pak RT,
Pak Hamid, kali ini aku benar-benar tidak mengambil uang itu seperti dulu,
percayalah padaku.
33. Isi kutipan
drama tersebut adalah…
a.
anak yang berlagak bodoh
b.
anak yang dituduh mencuri
c.
anak yang sedang diadili
d.
anak yang sudah bertobat
e.
anak yang tak tahu diri
34. Amanat kutipan
drama tersebut adalah…
a.
janganlah menunduh tanpa bukti!
b.
jauhilah orang yang senang berdusta!
c.
adililah orang yang suka mencuri!
d.
janganlah main hakim sendiri!
e.
hargailah kejujuran seseorang!
35. Unsur ekstrinsik
yang dibahas dalam kutipan drama tersebut adalah…
a.
sosial
b.
agama
c.
moral
d.
politik
e.
ekonomi
36. cermatilah
kalimat dalam tulisan Arab Melayu berikut !
-
Pengalihan ke
dalam aksara latin yang tepat dari kalimat tersebut adalah ...
a.
matahari bercahaya cerah
b.
matari bersinar terang
c.
mentari bersinar cerah
d.
matahari bersinar cerah
e.
matari bercahaya cerah
37. Cermatilah
kalimat yang ditulis dengan huruf arab melayu tersebut!
-
Aksara latin
dari kalimat yang ditulis dalam bahasa arab melayu tersebut adalah ...
a.
lubang ini terlalu dalam
b.
lubang ini terlanjur dalam
c.
lubang ini terlampau dalam
d.
lubang ini terlihat dalam
e.
lubang ini terasa dalam
38. Seratus
Juta
Umat miskin dan penganggur berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya,
Tampak olehmu wajah mereka
Di tengah mereka tak tahu aku akan berbuat apa
Taufik Ismail
Umat miskin dan penganggur berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya,
Tampak olehmu wajah mereka
Di tengah mereka tak tahu aku akan berbuat apa
Taufik Ismail
Nilai yang terkandung
pada puisi di atas adalah….
a. sosial
b.
politik
c.
budaya
d.
moral
e.
agama
39. Aku duduk di
depan bersama Pak Kusir, ibu dan bapak duduk di bak belakang menghadap ke
belakang. Menarik sekali pemandangan di sini Beberapa semak-semak perdu di
balik jurang yang hitam berpuntuk-puntuk gelap masih asing bagiku.
Hati
Ibunda
Oleh
Bambang Indra Basuki
Unsur intrinsik
kutipan cerpen tersebut adalah…
a.
tema
b.
alur
c.
latar
d.
watak
e.
majas
40. Cermati puisi
berikut!
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada
yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Sapardi Djoko Damono
Kalimat
kritik yang sesuai untuk puisi adalah ...
a.
Kata-kata yang dipilih oleh Sapardi Djoko Damono
sangat indah dan mencerminkan isi puisi
b.
Kata-kata yang dipilih Sapardi Djoko Damono
dalam puisi Hujan Bulan Juni mengandung banyak makna kias sehingga pembaca
sulit memahami isinya
c.
Kata-kata yang digunakan Sapardi Djoko Damono
sangat sulit dimengerti oleh pembaca dan dapat menimbulkan makna ganda
d.
Diksi yang digunakan dalam puisi sangat
mendukung isi puisi yang menceritakan adanya peristiwa yang tidak seharusnya
terjadi di bulan Juni
e.
Ekspresi penyair tentang isi puisi sangat tepat
dan didukung diksi yang bagus membuat Sapardi Djoko Damono terkenal sebagai
penyair
Sumber : Lisa Yuni Ningtias/13/xii bahasa.
Ini tidak berserta jawabannya ya kak?
BalasHapus